pustakawan.org
Foto Profil adit adit

Pengumpulan Data Uji Coba Kedua Instrumen IPLM 2025

Indonesia saat ini sedang melaksanakan agenda penting: Pengumpulan Data Uji Coba Kedua Instrumen Kajian Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) 2025. Agenda ini bukan sekadar rutinitas, melainkan upaya serius untuk memastikan bahwa instrumen pengukuran literasi yang dipakai benar-benar valid, reliabel, dan bisa menggambarkan kondisi literasi masyarakat di seluruh pelosok negeri.

Mengapa Ada Uji Coba Kedua?

Pada April 2025 lalu, Perpusnas sudah melakukan uji coba pertama instrumen IPLM. Hasilnya, masih ditemukan beberapa indikator yang tidak valid. Karena itu, dilakukan perbaikan instrumen agar lebih akurat. Uji coba kedua ini bertujuan menguji kembali validitas, reliabilitas, serta kualitas data di lapangan.

Dengan kata lain, sebelum benar-benar digunakan dalam kajian nasional, instrumen ini harus dipastikan siap. Hal ini sesuai dengan semangat kajian IPLM yang menjadi bagian dari Indikator Kinerja Kunci (IKK) pemerintahan daerah berdasarkan Permendagri No. 18 Tahun 2020.

Tujuan Uji Coba Kedua IPLM 2025

Ada empat tujuan utama dari uji coba kedua ini:

  1. Memastikan validitas dan reliabilitas instrumen.
  2. Menguji keterisian dan kualitas data di lapangan.
  3. Melibatkan daerah sebagai sampel representatif.
  4. Menjadi dasar penyempurnaan final instrumen IPLM 2025.

Dengan tujuan yang jelas, kegiatan ini diharapkan melahirkan instrumen yang lebih kokoh, sehingga hasil kajian IPLM benar-benar bisa menjadi dasar kebijakan literasi di Indonesia.

Mekanisme Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data uji coba kedua dilakukan secara daring melalui tautan resmi:

👉 http://s.id/Uji_Coba_Kedua_Kuesioner_IPLM_2025

  • Waktu pengisian: 27 Agustus – 12 September 2025.
  • PIC daerah: bertugas mendistribusikan kuesioner ke unit-unit perpustakaan sesuai wilayah kerja masing-masing.
  • Rekap data: akan dikirimkan ke Perpusnas sesuai standar nasional.

Dengan mekanisme ini, data dari seluruh Indonesia bisa dihimpun secara seragam dan lebih mudah diolah.

Pembagian Tugas Pengumpulan Data

Agar tidak terjadi tumpang tindih, Perpusnas menetapkan pembagian tugas yang jelas:

1. Kabupaten/Kota

  • Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota
  • Perpustakaan Umum Kecamatan, Desa, Kelurahan
  • Perpustakaan SD dan SMP (negeri/swasta)
  • Taman Bacaan Masyarakat (TBM), Rumah Baca

2. Provinsi

  • Perpustakaan Umum Provinsi
  • Perpustakaan SMA/SMK dan SLB (negeri/swasta)
  • Perpustakaan Khusus (OPD, rumah sakit, rumah ibadah, dll.)

3. Nasional (Perpusnas)

  • Perpustakaan Perguruan Tinggi
  • Perpustakaan sekolah di bawah Kementerian Agama (MI/MTs/MA, Ponpes, dll.)
  • Perpustakaan Khusus tingkat pusat (OPD kementerian/lembaga, lembaga riset, dll.)

Skema ini mempertegas bahwa setiap level pemerintahan punya peran penting dalam memastikan data literasi terhimpun dengan baik.

Tugas Utama PIC Kajian IPLM 2025

Peran PIC Kajian Perpustakaan Indonesia 2025 menjadi krusial. Mereka bertugas:

  • Mengumpulkan data IPLM dan TGM dari wilayah masing-masing.
  • Menyampaikan data ke Perpusnas sesuai prosedur.
  • Menjaga komunikasi efektif dengan seluruh pihak.

Tanpa PIC yang aktif, proses distribusi kuesioner bisa tersendat. Karena itu, keberadaan PIC adalah penghubung vital antara Perpusnas dengan perpustakaan di daerah.

Kolaborasi Lintas Wilayah

Yang menarik, uji coba ini juga melibatkan koordinator wilayah yang tersebar di seluruh Indonesia. Ada PIC untuk Sumatera, Jawa–Bali–NTB–NTT, Kalimantan–Sulawesi, hingga Maluku, Maluku Utara, dan Papua. Kehadiran mereka memastikan distribusi informasi dan koordinasi berjalan merata.

Dampak Jangka Panjang

Jika uji coba kedua ini berhasil, dampaknya akan terasa luas:

  • Bagi pemerintah daerah: memiliki data akurat tentang kondisi literasi untuk perencanaan program.
  • Bagi Perpusnas: instrumen yang valid akan memperkuat posisi IPLM sebagai indikator nasional.
  • Bagi masyarakat: akan ada kebijakan yang lebih tepat sasaran, misalnya pembangunan TBM baru atau peningkatan koleksi buku di sekolah dan desa.

Dengan data yang akurat, literasi bukan lagi sekadar jargon, melainkan jalan nyata menuju masyarakat yang cerdas.

Penutup: Literasi Adalah Jalan Bersama

Uji coba kedua instrumen IPLM 2025 adalah bentuk nyata gotong royong literasi Indonesia. Dari kabupaten/kota, provinsi, hingga pusat, semua terlibat.

Mari sukseskan pengumpulan data ini. Karena pada akhirnya, literasi adalah investasi bangsa. Dengan literasi, masyarakat bisa berpikir kritis, mengambil keputusan bijak, dan menghadapi tantangan masa depan dengan percaya diri.

Buka Link

Komentar:

Belum ada komentar.


Silakan login untuk mengomentari postingan ini.

Sebut Pengguna (Following)

×