Penulis/Pemilik:
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI GORONTALO
Diunggah oleh:
Aditya Andriansyah Permanajati
Jenis Materi:
Ppt
Tanggal Unggah:
27 Aug 2025
Dilihat:
0 kali
Abstrak:
Dokumen ini membahas peran perpustakaan dalam proses pembelajaran, khususnya di Provinsi Gorontalo, dengan mengacu pada data Rapor Pendidikan tahun 2025.
Ringkasan Kondisi Pendidikan di Provinsi Gorontalo Tahun 2025:
Kemampuan Literasi (SD & SLB): 62,77 (Tuntas Muda)
Indeks SPM: Peningkatan Tertinggi
Iklim Kebinekaan (SMA Umum): Capaian Terbaik
Kemampuan Numerasi (SMA Umum): Capaian Terendah
Indikator Kinerja Prioritas: Kemampuan Literasi & Numerasi
Definisi Kemampuan Literasi: Kemampuan peserta didik dalam memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah.
Definisi Kemampuan Numerasi: Kemampuan peserta didik dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari.
Capaian Literasi & Numerasi (SMK Umum Negeri & Swasta):
Literasi: 55,14% (naik 0,03% dari 2024), Kategori: Sedang. Capaian SMK Umum Swasta (60,28%) lebih tinggi dari Negeri (53,28%).
Numerasi: 52,72% (turun 0,23% dari 2024), Kategori: Sedang.
Capaian Literasi & Numerasi (SMA Umum Negeri & Swasta):
Literasi: 62,29% (naik 0,12% dari 2024), Kategori: Sedang. Capaian SMA Umum Swasta (72,43%) lebih tinggi dari Negeri (61,45%).
Numerasi: 58,64% (turun 0,07% dari 2024), Kategori: Sedang. Capaian SMA Umum Negeri (58,21%) mengalami penurunan.
Program Prioritas Kemendikdasmen untuk Dukungan Daerah:
Beberapa program prioritas yang disebutkan antara lain:
Penerapan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.
Dukungan terhadap program Makan Bergizi Gratis.
Program Pembangunan dan Revitalisasi Satuan Pendidikan.
Digitalisasi Sekolah.
Penguatan Bimbingan Konseling di Sekolah.
Wajib Belajar 13 Tahun.
Ketercukupan dan Kelayakan Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Rekomendasi dan Langkah Selanjutnya:
Pemerintah daerah diharapkan memanfaatkan data capaian dan rekomendasi target sebagai acuan dalam perencanaan dan penganggaran pendidikan, dengan fokus pada akar masalah, sinergi perencanaan, dan prioritas tindakan.
Peran Perpustakaan dalam Pembelajaran:
Terdapat hubungan signifikan antara eksistensi perpustakaan dengan hasil belajar siswa.
Perpustakaan adalah pusat pembelajaran aktif yang mendukung semua tahap belajar.
Ciri Perpustakaan sebagai Pusat Pembelajaran: Sumber pengetahuan lengkap, ruang belajar nyaman & inklusif, fasilitator literasi & keterampilan, laboratorium ide & proyek, pusat refleksi & karakter, wadah kolaborasi, dan penyedia koleksi berbasis budaya & konteks lokal.
Kendala dan Tantangan:
Rendahnya minat baca siswa.
Kualifikasi dan kompetensi pustakawan serta rasio kebutuhan.
Akses dan literasi informasi (kesulitan menemukan, memilih, dan memanfaatkan informasi secara tepat).
Keterbatasan koleksi dan sumber belajar.
Keterbatasan fasilitas teknologi modern.
Peran pustakawan yang masih sering diposisikan hanya sebagai pengelola koleksi, bukan fasilitator pembelajaran.
10 Komitmen Mewujudkan Perpustakaan sebagai Pusat Pembelajaran:
Dokumen ini juga memaparkan 10 komitmen untuk mewujudkan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran, di antaranya:
Menyediakan Ruang Belajar Nyaman dan Multifungsi.
Kolaborasi Guru, Pustakawan, dan Siswa.
Integrasi Literasi dalam Pembelajaran.
Program Literasi Terstruktur.
Monitoring dan Evaluasi Berkala.
Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas bagi guru dan pustakawan.
Secara keseluruhan, dokumen ini menggarisbawahi pentingnya peran perpustakaan sebagai pusat pembelajaran aktif dan dinamis untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya dalam literasi dan numerasi, dengan mengatasi berbagai tantangan dan mengimplementasikan komitmen yang telah ditetapkan.