Inlislite 4.0: DARI PERSPEKTIF PERPUSTAKAAN SEKOLAH

Penulis/Pemilik:

THIAN WISNU ISNANTO, S. HUM; Pustakawan Ahli Muda di UP. Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin

Diunggah oleh:

Aditya Andriansyah Permanajati

Jenis Materi:

Pdf

Tanggal Unggah:

27 Aug 2025

Dilihat:

0 kali

Abstrak:

Dokumen "Inlislite_4 POV sekolah.pdf" membahas perspektif perpustakaan sekolah terhadap sistem perpustakaan terintegrasi Inlislite 4.0. Presentasi ini disampaikan oleh Thian Wisnu Isnanto, seorang Pustakawan Ahli Muda di UP. Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin.

Ringkasan poin-poin utama:
Latar Belakang: Banyak sekolah di Jakarta (8832 sekolah) memiliki tenaga perpustakaan yang merupakan guru atau staf TU dengan tugas tambahan. Terdapat juga kendala minimnya kader Inlislite di DKI Jakarta (hanya 1 orang).
Pemilihan Aplikasi Perpustakaan: Sekolah melalui beberapa fase dalam memilih aplikasi, mulai dari pengenalan fitur, praktik mandiri, hingga fase deadlock dan akhirnya menentukan aplikasi yang "nyaman" jika pertanyaan terjawab dan dukungan tersedia.
Pentingnya Aftersales: Menurut presentasi, aftersales lebih penting daripada UI/UX karena dorongan dari Perpustakaan Nasional untuk menciptakan kaderisasi Inlislite di wilayah, yang akan memberikan layanan prima bagi pengguna.
Tinjauan Inlislite 4.0 dari Perspektif Perpustakaan Sekolah:
Kelebihan: Berbasis cloud sehingga mengatasi masalah kehilangan data dan mengonlinekan Inlislite. Terdapat perubahan besar pada UI/UX yang lebih "kece" dan penyederhanaan menu.
Catatan/Masukan:
Administrasi: Pengaturan kartu anggota (logo dan nama perpustakaan) belum otomatis, pengaturan jenis anggota belum sesuai standar koleksi, tidak ada pengaturan perpanjangan keanggotaan, penomoran induk dan barcode belum dipertimbangkan, serta tidak ada menu kelas untuk deteksi keterlambatan.
Entri Katalog & Eksemplar: Masih menggunakan AACR (bukan RDA), fitur pengecualian kata sandang tidak berfungsi, tidak ada tombol untuk menambahkan eksemplar setelah menyimpan katalog (membutuhkan langkah tambahan), upload cover dari Gramedia membutuhkan snipping tools, pencarian eksemplar untuk cetak label tidak bisa berdasarkan judul, keranjang koleksi dihilangkan, menu karantina eksemplar tidak ada, preview cover dan konten digital tidak terlihat, serta penghapusan katalog masih bisa dilakukan meskipun ada eksemplarnya.
Keanggotaan & Sirkulasi: Tombol cetak dan masukkan anggota ke keranjang tidak ditemukan, tombol perpanjang anggota tidak ada pada daftar anggota, dan pengembalian buku harus menginput nomor anggota (seharusnya bisa langsung scan barcode buku).
Menu Front End (OPAC): Buku tamu memerlukan login (seharusnya tidak), tidak ada counter per hari yang realtime, modul keanggotaan online dan aktivasi keanggotaan tidak terpakai untuk sekolah karena data anggota sudah fix. Tampilan OPAC lebih hidup dan colorful, namun pewarnaan font hitam pada kotak pencarian perlu diperhatikan.
Dokumen diakhiri dengan ucapan terima kasih dan informasi kontak presenter.

Buka Materi